Kamis, 22 Januari 2015

PENULISAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERUSAHAAN YAMAHA

PENULISAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERUSAHAAN YAMAHA

ANALISIS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PERUSAHAAN YAMAHA


ABSTRAK

                Dalam penelitian ini penulis menguraikan Skripsi dengan judul Analisis sistem akuntansi penjualan pada perusahaan dagang di Dealer Yamaha . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Sistem akuntansi penjualan sudah memenuhi unsure pengendalian intern pada perusahaan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan secara keseluruhan bahwa system
manajemen  yang diterapkan pada perusahaan telah memenuhi unsure pengendalian intern yang telah disusun dengan baik, akan tetapi pada unsur pengendalian intern dari sisi praktek yang sehat baik untuk penjualan tunai maupun kredit masih belum memenuhi unsure pengendalian intern.
Kata Kunci :Sistem  Informasi Manajemen,Unsur Pengendalian intern

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
                Perkembangan zaman yang pesat menuntut perusahaan yang ada saat ini harus memiliki keunggulan dalam menjalankan proses bisnisnya agar tetap bertahan dalam dunia bisnis, oleh karena itu saat ini banyak perusahaan yang mulai memanfaatkan sistem dan teknologi informasi sebagai komponen utama dalam mencapai keunggulan dalam berkompetisi dalam bisnis. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Sistem informasi manajemen menitikberatkan pada informasi untuk suatu keputusan terstruktur atau informasi yang dapat diantisipasi. Hal tersebut mungkin tampak sederhana, tetapi sebenarnya menyediakan informasi untuk membantu manajer-manajer dalam membuat dan memutuskan keputusan-keputusan terkait pekerjaan yang sangat sulit dan kompleks. Sistem informasi manajemen memainkan peranan penting dalam penyusunan rencana strategis, pembuatan keputusan, dan pengontrolan kegiatan-kegiatan untuk dapat mengukur tingkat keberhasilannya.
            Sistem merupakan sekumpulan hal yang atau kegiatan atau elemen atau subsistem yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara-cara tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan (Sutanta 2003). Sistem informasi (SI), teknologi informasi dapat membantu segala jenis bisnis untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis, pengambilan keputusan manajerial, dan kerja sama kelompok kerja, hingga dapat memperkuat posisi kompetitif perusahaan dalam pasar yang cepat sekali berubah (O’Brien dan Marakas, 2011).
            Perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi adalah gabungan dari aktivitas pengembangan sistem dan teknologi informasi serta perencanaan strategi bisnis sehingga menghasilkan perpaduan yang sangat menguntungkan untuk meningkatkan proses bisnis dan kegiatan secara keseluruhan dari perusahaan tersebut. Dengan penerapan sistem dan teknologi informasi yang baik, maka akan menghasilkan informasi yang tepat dan cepat, sehingga akan membantu para manajer dalam menentukan strategi-strategi bisnis yang tepat dan cepat untuk mencapai visi dan misi perusahaan dengan cara menyediakan informasi-informasi yang dibutuhkan sebagai bahan pertimbangan bagi para pembuat keputusan. Perencanaan sumber daya perusahaan adalah sistem lintas-fungsional perusahaan yang mengintegrasikan dan mengotomatisasi banyak proses bisnis internal perusahaan, terutama dalam manufaktur, logistik, distribusi, akuntansi, keuangan, dan fungsi sumber daya manusia dari bisnis.

TUJUAN PENELITIAN
1) Untuk mengetahui apakah sistem manajemen penjualan yang diterapkan pada perusahaaan sudah memenuhi unsure pengendalian intern di sisi struktur organisasi.
2) Untuk mengetahui apakah sistem manajemen penjualan yang diterapkan pada perusahaaan sudah memenuhi unsure pengendalian intern di sisi sistem otoritas atau prosedur.
3) Untuk mengetahui apakah sistem manajemen penjualan yang diterapkan pada perusahaaan sudah memenuhi unsure pengendalian intern di sisi praktek yang sehat.
4) Untuk mengetahui apakah sistem manajemen  penjualan yang diterapkan pada perusahaaan sudah memenuhi unsure pengendalian intern di sisi karyawan yang mutu.





METODE PENELITIAN

OBJEK PENELITIAN
                Sebagaimana tugas yang diberikan kepada saya untuk membuat analisa tentang system informasi manajemen pada suatu perusahaan. Akhirnya saya berfikir saya akan mengambil contoh perusaahaan Yamaha, salah satu yang menjadi daya tarik saya untuk menganalisa system informasi manajemen perusahaam ini adalah yang paling penting bahwa perusahaan Yamaha ini perusahaan sepeda motor terbesar di Indonesia bahkan di dunia. Maka dari itu saya sangat ingin mengetahui bagaimana manajemen dalam perusahaan ini berjalan sehingga dapat menjadi perusahaan otomotif terbesar di Indonesia bahkan di dunia sekalipun.

SUMBER DATA
Data yang diperoleh atas dua jenis data, yaitu :
1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh penulis melalui pengamatan langsung (survey) pada perusahaan yang menjadi objek penelitian.
2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh penulis dengan
                Mempelajari dan menelaah serta mengumpulkan buku-buku referensi mengenai teori-teori yang berhubungan dengan system informasi manajemen perusahaan serta dengan cara mencari banyak sumber dari media internet , yang pada akhir pembuatan makalah ini akan saya lampirka link yang menjadi sumber materi pembuatan makalah ini.

TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan :
1. Teknik Wawancara
Yaitu mengadakan tanya jawab langsung dan diskusi secara langsung dengan pihak perusahaan, khususnya dengan bagian yang berhubungan dengan objek penelitian.
2. Teknik KepustakaanYaitu pengumpulan data dengan membaca buku, dan laporan laporan yang berhubungan dengan penelitian.
3. Teknik Observasi
Yaitu metode pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap aktivitas yang berhubungan dengan sistem akuntansi penjualan di perusahaan.


METODE ANALISIS DATA
                Setelah data-data diperoleh, maka data tersebut selanjutnya diolah kemudian dilakukan analisis. Analisis data ini penting artinya karena dari analisis ini, data yang diperoleh dapat memberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan keadaan objek penelitian yang sesungguhnya untuk mengetahui dan menganalisis tentang permasalahan yang dihadapi oleh objek penelitian kemudian dibandingkan dengan standar teori.

HASIL DAN PEMBAHASAN

LANDASAN TEORI
                Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dengan penjualan akan memperoleh laba serta untuk mengetahui minat konsumen terhadap produk yang dihasilkan atau dijual. Definisi penjualan menurut Mulyadi (2010: 202), penjualan terdiri dari transaksi penjualan barang dan jasa, baik secara kredit maupun tunai. Penjualan merupakan suatu keputusan proses pemindahan kepimilikan atas barang yang telah di produksi atau yang telah siap untuk dijual kepada langganan.

PENGERTIAN PENGENDALIAN INTERN
                Menurut Mulyadi (2010: 163) sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasi untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Mulyadi (2010: 163) memaparkan tujuan system pengendalian intern adalah sebagai berikut :
1. Menjaga catatan dan kekayaan organisasi kekayaan fisik suatu perusahaan dapat dicuri, disalahkan atau hancur karena kecelakaan kecuali jika kekayaan tersebut dilindungi dengan pengendalian yang memadai.
2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.
3. Mendorong efisiensi.  Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Untuk mencapai tujuan perusahaan, manajemen menetapkan kebijakan dan prosedur. Struktur pengendalian intern ditujukan untuk memberikan jaminan yang memadai agar kebijakan manajemen dipatuhi oleh karyawan perusahaan. Mulyadi (2010: 164) juga menjelaskan bahwa unsur– unsur pokok pengendalian intern adalah sebagai berikut:
1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas.
2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya.
3. Praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi.
4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.

PEMBAHASAN

                Dalam perusahaan ini system informasi yang digunakan ialah dengan model akuntansi atau secara umum kegiatan transaksi ini dilakukan dengan pencatatan setiap transaksi yang dilakukan. Sebab semua kegiatan yang terjadi dalam perusahaan ini berkaitan dengan pemasaran barang. Jadi saya telah menyimpulkan untuk lebih membahas kedalam system manajemen pencatatan atau system informasi akuntansi yang juga sangat berkaitan dengan system informasi manajemen.
Berikut adalah fungsi-fungsi yang terjadi dalam kegiatan transaksi di perusahaan ini :
1. Fungsi Penjualan
                Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari konsumen, dan menentukan apakah pembayaran dilakukan secara tunai atau secara kredit. Setelah mendapatkan kesepakatan akan dilanjutkan pada bagian administrasi. Bagian administrasi akan mengisi faktur penjualan tunai, faktur ini akan diproses untuk pengurusan surat-surat kendaraan bermotor dan arsip bagi perusahaan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk pembayaran harga barang ke fungsi kas dan membawa barang ke fungsi pengiriman. Dalam struktur organisasi di Dealer Yamaha fungsi penjualan ini dilakukan oleh bagian sales.
2. Fungsi Kas
                Dalam transaksi penjualan tunai ini, fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima kas dari pembeli. Dalam struktur organisasi di Dealer Yamaha fungsi ini dilakukan oleh bagian Kasir.
3. Fungsi Akuntansi
                Dalam transaksi dari penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan penerimaan kas dan pembuatan laporan penjualan unit sepeda motor. Dalam struktur organisasi Dealer Yamaha fungsi ini ada di bagian administrasi. Pencatatan dilakukan dengan system manual.


Sistem Otoritas atau Prosedur
Adapun jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi penjualan tunai adalah sebagai berikut.
1. Prosedur Order Penjualan.
Prosedur ini melibatkan fungsi penjualan yang dilakukan oleh bagian sales. Langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:
a) Menerima order dari pembeli.
b) Menjelaskan produk dan menentukan pembayaran yang dilakukan apakah pembayaran tunai atau pembayaran secara kredit.
c) Melakukan proses penjelasan pajak dan STNK dan surat kuasa dengan disertai berbagai data pendukung termasuk data lengkap pembeli dan pengatasnamaan surat-surat kendaraan bermotor dengan validasi pimpinan. Dalam proses ini dimungkinkan untuk pengatasnamaan kendaraan bermotor apakah pengatasnamaan selain pembeli.
d) Memberikan penjelasan tentang buku service kendaraan.
e) Mengucapkan terima kasih dan mempersilahkan pembeli untuk menunggu barang dalam proses pengecekan fisik.
f) Dan menyerahkan kendaraan atau motor.

2. Prosedur Penerimaan Kas
Prosedur ini melibatkan fungsi kas dalam menerima pembayaran harga barang dari pembeli yang dilakukan oleh bagian kasir dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Setelah melakukan proses pencatatan data-data konsumen atau pembeli, maka fungsi kas dalam hal ini melibatkan kasir akan membuat bukti pembayaran secara tunai rangkap 3 dan proses validasi dari pimpinan, bila pembeli melakukan pembayaran kas maka bukti pembayaran secara tunai 1 akan diberikan sebagai tanda terima pembayaran kepada kosumen atau pembeli.
b) Menerima uang dari konsumen.3. Prosedur Penyerahan Barang Prosedur ini dilakukan oleh bagian bengkel (PDI MAN), dan langkahnya sebagai berikut:
a) Setelah motor dipilh, bagian bengkel akan melakukan pengecekan fisik dan sebagainya untuk keperluan kendaraan tersebut.
b) Menyerahkan barang atau motor tersebut kepeda konsumen atau pembeli.
4. Prosedur Pencatatan Penerimaan dan Penjualan Tunai Dalam prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi yang dilakukan oleh bagian administrasi. Dengan bukti-bukti yang telah dibuat dilakukan pencatatan dengan cara manual.
a) Mengambil bukti-bukti yang digunakan.
b) Mencatat data-data.
c) Mengarsipkan bukti-bukti yang telah di buat.
5. Prosedur Penyetoran Kas ke Bank
Dalam prosedur ini dilakukan oleh bagian administrasi. Prosedur penyetoran dilakukan pada hari berikutnya, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Mengambil uang dari bagian kasir.
b) Menghitung kas dan membuat slip penyetoran ke bank.
c) Menyetorkan uang ke bank.
d) Mengarsipkan bukti setoran dari bank.
Sedangkan dokumen dan catatan yang terkait dengan system akuntansi penjualan tunai adalah sebagai berikut:
a. Bukti pembayaran secara tunai rangkap 3.
b. Bukti setoran bank.
c. STNK setelah 3 bulan dari proses pembelian.
d. BPKB setelah 6 bulan dari proses pembelian.
e. Fotocopy KTP konsumen atau pembeli.

ANALISIS UNSUR-UNSUR PENGENDALIAN INTERN SISTEM AKUNTANSI
PENJUALAN KREDIT
Adapun fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penjualan kredit antara lain sebagai berikut.
1. Fungsi PenjualanUntuk fungsi penjualan, dalam sistem akuntansi penjualan kredit, sama dengan sistem akuntansi penjualan tunai yaitu dilakukan oleh bagian sales.
2. Fungsi Kas
Dalam transaksi penjualan kredit ini, fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima kas dari pembeli. Dalam struktur organisasi di Dealer Yamaha fungsi ini dilakukan oleh bagian Kasir.
3. Fungsi Kredit
Fungsi ini berada dibawah fungsI keuangan yang dalam transaksi penjualan kredit bertanggung jawab untuk meneliti status kredit pelanggan dan memberikan kredit pada pelanggan. Dalam hal ini pada Dealer Yamaha dilakukan oleh bagian penagihan yaitu surveyor.
4. Fungsi Penagihan
Fungsi bertanggung jawab untuk membuat dan mengirimkan bukti angsuran penjualan kredit kepada pelanggan. Dalam hal ini dilakukan oleh bagian penagihan atau surveyor.
5. Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat piutang yang timbul akibat transaksi penjualan kredit. Dalam struktur organisasi Dealer Yamaha fungsi ini ada dibagian administrasi. Pencatatan dilakukan dengan sistem manual. Sistem Otoritas atau Prosedur Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi penjualan kredit adalah antara lain sebagai berikut:
1. Prosedur Order Penjualan
Prosedur ini melibatkan fungsi penjualan yang dilakukan oleh bagian sales. Dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Menerima order dari pembeli.
b) Menjelaskan produk dan menentukan pembayaran yang dilakukan apakah pembayaran tunai atau pembayaran secara kredit.
c) Menyerahkan kendaraan atau motor.

PROSEDUR PENERIMAAN KAS
                Prosedur ini melibatkan fungsi kas dalam menerima pembayaran penjualan kredit berupa pembayaran uang muka dan angsuran bulan pertama, dilakukan bagian kasir. Adapun tahapannya sebagai berikut:
a) Membuat bukti pembayaran penjualan secara kredit rangkap 3 dengan proses validitas dari pimpinan, lembar 1 diserahkan pada konsumen sebagai bukti pembayaran, lembar 2 dan 3 diserahkan ke pusat tetapi sebelumnya akan dilakukan proses pencatatan terlebih dahulu.
b) Menerima uang dari konsumen atau pembeli.
c) Mengucapkan terima kasih dan mempersilakan konsumen untuk menunggu barang dalam proses pengecekan.
3. Prosedur Persetujuan Kredit
                Dalam prosedur ini, fungsi penjualan meminta persetujuan penjualan kredit untuk konsumen dari fungsi kredit, dalam hal ini dilakukan oleh surveyor dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Meminta data lengkap konsumen berupa fotocopy KTP suami istri, KK, slip gaji atau rekening listrik.
b) Melakukan peninjauan atau survey ke rumah konsumen atau pembeli.
c) Melakukan angkat kredit.
d) Menyerahkan motor kepada konsumen atau pembeli.

4. Prosedur Penyerahan Barang
Prosedur ini dilakukan oleh bagian bengkel (PDI MAN), dan langkahnya sebagai berikut:
a)      Setelah motor dipilh, bagian bengkel akan melakukan pengecekan fisik dan sebagainya untuk keperluan kendaraan tersebut.
b)       Menyerahkan barang atau motor tersebut kepeda konsumen atau pembeli.

5. Prosedur Penagihan
Dalam prosedur ini, fungsi penagihan atau kredit yang dikerjakan oleh surveyor:
a) Melakukan penagihan kepada konsumen untuk angsuran per bulannya.
6. Prosedur Pencatan Piutang
Dalam prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi yang dilakukan oleh bagian administrasi. Dengan bukti-bukti yang telah dibuat dilakukan pencatatan dengan sistem manual.
a) Mengambil bukti-bukti yang digunakan.
b) Mencatat data-data.
c) Mengarsipkan bukti-bukti yang telah dibuat.

7. Prosedur Penyetoran Kas ke Bank dalam prosedur ini dilakukan oleh bagian administrasi untuk penyetoran pembayaran uang muka. Prosedur penyetoran dilakukan pada hari berikutnya, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Mengambil uang dari bagian kasir.
b) Menghitung kas dan membuat slip penyetoran ke bank.
c) Menyetorkan uang ke bank.
d) Mengarsipkan bukti setoran dari bank. Untuk dokumen dan catatan yang terkait dengan system akuntansi penjualan kredit adalah sebagai berikut:
a. Bukti pembayaran uang muka secara kredit rangkap 3.
b. Surat Perjanjian.
c. Bukti setoran bank.
d. STNK setelah 3 bulan dari proses pembelian.
e. BPKB setelah angsuran lunas.
f. Fotocopy KTP, KK, slip gaji atau rekening listrik konsumen
atau pembeli.

PRAKTEK YANG SEHAT
Praktek yang sehat merupakan kunci penting dalam pencapaian tujuan sebuah organisasi perusahaan, kinerja para pegawai akan berdampak pada perusahaan. Kerugian terbesar dialami oleh beberapa perusahaan, salah satunya akibat dari pengendalian intern yang kurang baik. Berdasarkan data yang didapat dari hasil penelitian pada Dealer Yamaha bahwa dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan dapat dilihat adanya unsure praktek sehat antara lain sebagai berikut:
1. Penggunaan formulir sudah bernomor urut cetak, yang pemakaianya harus dipertanggungjawabkan oleh pihak yang berwenang.
2. Pemeriksaan memdadak, perusahaan tidak pernah melakukan pemeriksaan secara mendadak, karena pemeriksaan dilakukan setiap hari hanya dilakukan pada fungsi akuntansi.
3. Setiap transaksi tidak dilakukan oleh satu orang atau satu fungsi organisasi tanpa adanya campur tangan dari orang lain atau fungsi organisasi lain, dikarenakan tiap-tiap fungsi organisasi telah terpisah dan menjalankan tugasnya masingmasing.4. Jumlah kas yang diterima dari penjualan tidak disetor ke bank pada hari yang sama dengan transaksi penjualan. Karyawan yang Mutu Karyawan yang bekerja sesuai dengan bidang keahliannnya masing-masing dan diharapkan memiliki sifat jujur, disiplin dan bertanggung jawab penuh atas tugas yang diberikan. Dealer Yamaha telah melakukan beberapa hal dalam rangka meningkatkan mutu karyawan dimana perusahaan telah mengambil langkah-langkah seperti perekrutan karyawan melalui iklan dan dengan melakukan beberapa tahapan seleksi bagi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh pekerjaannya. Misalnya untuk sales, kasir dan surveyor minimal lulusan SMA sederajat dan semua jurusan, sedangkan untuk bagian  administrasi lebih diutamakan jurusan akuntansi. Dan dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia maka perusahaan mengadakan tranning kerja selama 3 bulan, ini dilakukan untuk melihat kemampuan kerja calon karyawan tersebut. Evaluasi Sistem Akuntansi Penjualan Tunai pada Dealer Yamaha
1. Evaluasi Terhadap Fungsi yang Terkait
Sistem penjualan tunai pada Dealer Yamaha sudah memenuhi unsur pengendalian intern, karena terdapat pemisahan tanggungjawab fungsional dan hubungan antara fungsi sudah ditetapkan oleh perusahaan. Fungsi-fungsi yang ada telah dipisahkan antara fungsi penjualan yang dilaksanakan oleh sales, fungsi penerimaan kas yang dijalankan oleh bagian kasir dan fungsi akuntansi yang dilaksanakan oleh bagian administrasi. Setiap fungsi telah menjalankan tugasnya dengan baik dalam sistem akuntansi penjualan tunai.
2. Evaluasi Terhadap Dokumen yang Digunakan
Dokumen yang digunakan oleh Dealer Yamaha telah memenuhi unsur pengendalian intern, karena bukti pembayaran tunai sudah bernomor urut cetak. Dan dalam bukti pembayaran sacara tunai dibuat rangkap 3, lembar 1 diserahkan kepada konsumen sebagai pembeli, lembar 2 digunakan sebagai arsip dealer Yamaha  dan lembar 3 diserahkan ke pusat.3. Evaluasi Terhadap Catatan Akuntansi yang Digunakan Catatan akuntansi yang digunakan oleh Dealer Yamaha pada sistem akuntansi penjualan tunai belum memenuhi unsur pengendalian intern, karena dalam pencatatannya Dealer Yamaha masih menggunakan sistem Manual. Sehingga kemungkinan kesalahan bisa saja terjadi dalam proses penjurnalan. Sebaiknya pencatatan akuntansi menggunakan program akuntansi, perusahaan akan secara otomatis mempunyai kode akun rekening standar yang diberikan program akuntansi tersebut.
4. Evaluasi Terhadap Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem
Jaringan prosedur yang membentuk sistem pada Dealer Yamaha dalam sistem akuntansi penjualan tunai sudah memenuhi unsur pengendalian intern. Sistem ini bisa berjalan secara efisien dan efektif bagi kegiatan operasional perusahaan.
5. Evaluasi Terhadap Praktek yang Sehat
Praktek yang sehat yang diterapkan oleh Dealer Yamaha belum cukup baik dalam memenuhi unsur pengendalian intern. Setiap transaksi tidak dilakukan oleh satu orang atau satu fungsi organisasi tanpa adanya campur tangan dari orang lain atau fungsi organisasi lain. Akan tetapi, perusahaan tidak pernah melakukan pemeriksaan secara mendadak, karena pemeriksaan dilakukan setiap hari dan dilakukan pada fungsi akuntansi, dan jumlah kas yang diterima dari penjualan tidak disetor ke bank pada hari yang sama dengan transaksi penjualan.

6. Evaluasi Terhadap Karyawan yang Mutu
Dealer Yamaha telah melakukan beberapa hal dalam rangka meningkatkan mutu karyawan dimana perusahaan telah mengambil langkah-langkah seperti perekrutan karyawan melalui iklan dan dengan melakukan beberapa tahapan seleksi bagi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh pekerjaannya. Evaluasi Sistem Akuntansi Penjualan Kredit pada Dealer Yamaha
1. Evaluasi Terhadap Fungsi yang Terkait
Sistem penjualan kredit pada Dealer Yamaha sudah memenuhi unsur pengendalian intern, karena terdapat pemisahan tanggungjawab fungsional dan hubungan antara fungsi sudah ditetapkan oleh perusahaan. Fungsi-fungsi yang ada telah dipisahkan antara fungsi penjualan yang dilaksanakan oleh sales, fungsi penerimaan kas yang dijalankan oleh bagian kasir, fungsi akuntansi yang dilaksanakan oleh bagian administrasi serta fungsi kredit atau penagihan yang dilakukan oleh surveyor. Setiap fungsi telah menjalankan tugasnya dengan baik dalam sistem akuntansi penjualan kredit pada Dealer Yamaha.


2. Evaluasi Terhadap Dokumen yang Digunakan
Dokumen yang digunakan oleh Dealer Yamaha belum baik dalam memenuhi unsur pengendalian intern, kerena bukti pembayaran uang muka yang digunakan sudah bernomor urut cetak. Akan tetapi dalam pembuatan bukti pembayaran secara kredit ini belum cukup baik karena dibuat dalam rangkap 3, lembar 1 untuk konsumen atau pembeli, lembar 2 dan 3 diserahkan ke pusat. Sebaiknya bukti pembayaran secara kredit lebih baik dibuat rangkap 4, lembar 1 diserahkan ke konsumen, lembar 2 untuk Dealer Yamaha atau bagian administrasi dan sebagai arsip, lembar 3 untu surveyor sebagai bukti pada waktu pembayaran angsuran atau penagihan piutang dan lembar 4 dikirim ke pusat.
3. Evaluasi Terhadap Catatan Akuntansi yang Digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan oleh Dealer Yamaha pada sistem akuntansi penjualan kredit belum memenuhi unsur pengendalian intern, karena dalam pencatatannya Dealer Yamaha masih menggunakan sistem manual. Sehingga kemungkinan kesalahan bisa saja terjadi dalam proses penjurnalan. Sebaiknya pencatatan akuntansi menggunakan program akuntansi, perusahaan akan secara otomatis mempunyai kode akun rekening standar yang diberikan program akuntansi tersebut.
4. Evaluasi Terhadap Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem
Jaringan prosedur yang membentuk sistem pada Dealer Yamaha dalam sistem akuntansi penjualan kredit sudah memenuhi unsur pengendalian intern. Sistem ini bisa berjalan secara efisien dan efektif bagi kegiatan operasional perusahaan.
5. Evaluasi Terhadap Praktek yang Sehat
Praktek yang sehat yang diterapkan oleh Dealer Yamaha  belum cukup baik dalam memenuhi unsur pengendalian intern. Setiap transaksi tidak dilakukan oleh satu orang atau satu fungsi organisasi tanpa adanya campur tangan dari orang lain atau fungsi organisasi lain. Akan tetapi, perusahaan tidak pernah melakukan pemeriksaan secara mendadak, karena pemeriksaan dilakukan setiap hari hanya dilakukan pada fungsi akuntansi, dan jumlah kas yang diterima dari penjualan tidak disetor ke bank pada hari yang sama dengan transaksi penjualan.
6. Evaluasi Terhadap Karyawan yang Mutu
Dealer Yamaha telah melakukan beberapa hal dalam rangka meningkatkan mutu karyawan dimana perusahaan telah mengambil langkah-langkah seperti perekrutan karyawan melalui iklan dan dengan melakukan beberapa tahapan seleksi bagi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh pekerjaannya.
Tabel Unsur Pengendalian Intern Sistem Akuntansi  Penjualan tunai
No Unsur Pengendalian Intern Sesuai Tidak
1 struktur Organisasi
a. Fungsi penjualan harus terpisahdari fungsi kas.
b. Fungsi kas harus terpisah darifungsi akuntansi.
c. Transaksi penjualan tunaidilaksanakan oleh fungsi penjualan, fungsi kas, fungsi akuntansi.

2 Sistem Otoritas dan Prosedur
a. Penerimaan order dari konsumen diotoritas oleh fungsi penjualan dengan meminta persyaratan pembelian.
b. Penerimaan kas diotoritas oleh fungsi kas dengan cara membubuhkan cap pada bukti pembayaran secara tunai.
c. Untuk bukti-bukti penjualan tunai diotoritas oleh fungsi akuntansi untuk disimpan sebagai arsip.
3 Praktek yang Sehat
a. Bukti pembayaran bernomor urut tercetak dan pemakaianya dipertanggungjawabkan oleh fungsi kas.
b. Pemeriksaan mendadak.
c. Setiap transaksi tidak boleh dilakukan oleh satu orang atau satu fungsi organisasi.
d. Pencatatan akuntansi menggunakan program akuntansi Tabel Unsur Pengendalian Intern Sistem Akuntansi Penjualan Kredit
e. Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor ke bank pada hari yang sama dengan transaksi penjualan tunai.
4 Karyawan yang Mutu
a. Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh pekerjaanya.
No Unsur Pengendalian Intern Sesuai Tidak
1 Struktur Organisasi
a.       Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kas.

b. Fungsi kas harus terpisah dari fungsi akuntansi.
c. Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi kredit atau penagihan.
d. Transaksi penjualan kredit dilaksanakan oleh fungsi penjualan, fungsi kas, fungsi akuntansi dan fungsi kredit atau penagihan.
2 Sistem Otoritas dan Prosedur
a. Penerimaan order dari konsumen diotoritas oleh fungsi penjualan  dengan meminta persyaratan pembelian.
b. Penerimaan kas diotoritas oleh fungsi kas untuk pembayaran uang muka.
c. Untuk bukti-bukti penjualan kredit diotoritas oleh fungsi akuntansi untuk disimpan sebagai arsip.
d. Fungsi penagihan melakukan penagihan hanya atas dasar piutang yang harus ditagih yang dibuat oleh fungsi akuntansi.

KESIMPULAN DAN SARAN

·   KESIMPULAN
Dari hasil temuan yang telah dibahas sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Sistem akuntansi penjualan yang diterapkan pada perusahaan sudah memenuhi unsur pengendalian intern dari sisi struktur organisasi.
2. Sistem akuntansi penjualan yang diterapkan pada perusahaan sudah memenuhi unsur pengendalian intern dari sisi system otoritas atau prosedur.
3. Sistem akuntansi penjualan yang diterapkan pada perusahaan belum memenuhi unsur pengendalian intern dari sisi praktek yang sehat.
4. Sistem akuntansi penjualan yang diterapkan pada perusahaan sudah memenuhi unsur pengendalian intern dari sisi karyawan yang mutu.
5. Praktek yang Sehat
a. Bukti pembayaran bernomor urut tercetak dan pemakaianya dipertanggungjawabkan oleh fungsi kas.
b. Pemeriksaan mendadak.
c. Setiap transaksi tidak boleh dilakukan oleh satu orang atau satu fungsi organisasi.
d. Pencatatan akuntansi menggunakan program akuntansi
e. Jumlah kas yang diterima dari penjualan kredit yaitu berupa uang muka dan angsuran bulan pertama disetor ke bank pada hari yang sama dengan transaksi penjualan tunai.
5. Karyawan yang Mutu
a. Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh pekerjaanya.

·   SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis memberikan saran atau rekomendasi yang diharapkan dapat dijadikan masukan. Dalam sistem akuntansi penjualan yang diterapkan perusahaan yang belum memenuhi unsur pengendalian intern dari sisi praktek yang sehat.
1. Pemeriksaan mendadak, Perusahaan tidak pernah melakukan pemeriksaan secara mendadak, karena pemeriksaan dilakukan setiap hari hanya dilakukan pada fungsi akuntansi.
2. Pencatatan akuntansi seharusnya menggunakan program akuntansi, perusahaan akan secara otomatis mempunyai kode akun rekening standar yang diberikan program akuntansi tersebut, dan akan memudahkan tugas fungsi akuntansi karena buku besar akan langsung dibuat begitu kita menjurnalkan transaksi yang terjadi sehingga mengurangi kesalahan posting ke buku besar.
3. Sebaiknya jumlah kas yang diterima dari hasil penjualan seharusnya disetorkan ke bank pada hari yang sama dengan transaksi penjualan.
4. Dan untuk bukti pembayaran secara kredit lebih baik dibuat rangkap 4, lembar 1 diserahkan ke konsumen, lembar 2 untuk Dealer Yamaha atau bagian administrasi dan sebagai arsip, lembar 3 untuk surveyor sebagai bukti pada waktu pembayaran angsuran atau penagihan piutang dan lembar 4 dikirim ke pusat.





Daftar Pustaka
http://jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a96d0947c6478e525e/2014/08/JURNAL-ROZANA-090462201309-AKUNTANSI.pdf


2 komentar:

mrs sandra mengatakan...

Apakah Anda perlu pinjaman? Atau apakah Anda menolak pinjaman oleh bank atau lembaga keuangan untuk satu atau lebih alasan? Jeanne Roland Kantor Pinjaman sini untuk membantu semua Indonesia mendapatkan pinjaman mereka dengan hanya ID Card dan pendaftaran tanpa pembayaran dimuka lainnya. Jeanne Roland akan memberikan pinjaman Anda dalam waktu kurang dari 24 jam untuk serendah 2%. Kami memberikan .loans untuk Perusahaan dan Perorangan, Kami adalah pemberi pinjaman yang tepat untuk semua Indonesia.
Silahkan hubungi kami di email kami: sandramanson01loanfirm@gmail.com

mrs sandra mengatakan...

Apakah Anda perlu pinjaman? Atau apakah Anda menolak pinjaman oleh bank atau lembaga keuangan untuk satu atau lebih alasan? Jeanne Roland Kantor Pinjaman sini untuk membantu semua Indonesia mendapatkan pinjaman mereka dengan hanya ID Card dan pendaftaran tanpa pembayaran dimuka lainnya. Jeanne Roland akan memberikan pinjaman Anda dalam waktu kurang dari 24 jam untuk serendah 2%. Kami memberikan .loans untuk Perusahaan dan Perorangan, Kami adalah pemberi pinjaman yang tepat untuk semua Indonesia.
Silahkan hubungi kami di email kami: sandramanson01loanfirm@gmail.com

Posting Komentar