1. Sebutkan
dan jelaskan langkah dan pendekatan sistem!
Jawab :
Langkah – langkah dalam pendekatan sistem meliputi:
a) Analisa
Sistem
Langkah –
langkahnya:
·
Penetapan sistem apa yang akan dipakai
·
Penetapan langkah langkah yang akan ditempuh
·
Pengumpulan data dan fakta tentang sistem yang
dipelajari
·
Pengkajian data
·
Penyusunan deskripsi sistem
b) Perancangan
Sistem
Secara
konseptual dapat memecahkan masalah dengan optimal
Langkah –
langkahnya:
·
Penetapan tujuan
·
Spesifikasi beberapa alternatif, mekanisme dan
prosedur, proses, feed back untuk merubah input dan output
c) Manajemen
Sistem
Langkah –
langkahnya:
·
Memebentuk TIM
·
Mempelajari sistem informasi pada saat ini
·
Menetapkan tujuan SIM
·
Evaluasi alternatif rancangan sistem informasi
·
Evaluasi alternatif perlengkapan sistem
·
Analisa biaya yang diusulkan
·
Siapkan langkah penerapan
·
Tinjauan ulang sistem informasi tiap tahun
2. Berikan
contoh sebuah sistem pakar!
Jawab :
Penerapan Sistem pakar dalam Industri / Manufaktur
Manufaktur di definisikan sebagai urutan-urutan
kegiatan yang saling berhubungan meliputi perancangan, perencanaan, pemilihan
material, produksi, pengontrolan kualitas, menajemen serta pemasaran produk. Proses
manufaktur yang penyelesaiannya dapat dibantu oleh system pakar :
·
Sistem Pakar Dalam Perancangan
PRIDE(Pinch Roll Interactive Design Expert / Environment). Sistem pakar ini
digunakan untuk merancang system pengaturan kertas untuk mesin fotocopy. Sistem
ini membuat rancangan dengan representasi pengetahuan tentang rancangan
berdasarkan kumpulan goal, metoda perancangan, generator dan aturan-aturan yang
terstruktur.
3. Sebutkan
beberapa sifat pengolahan data yang membedakan dengan aplikasi lain!
Jawab :
Ada beberapa sifat pengolahan data yang
membedakannya dengan aplikasi komputer lain, antara lain :
1.
Menjalankan tugas penting. Seperti
dijelaskan diatas , perusahaan tidak memilih apakah ia melakukan pengolahan
data atau tidak. Pengolahan data adalah aktivitas yang diperlukan.
2.
Mengikuti prosedur standar secara
relative. Peraturan dan latihan yang diterima menguraikan atau menerangkan cara
pengolahan data yang akan dilakukan. Organisasi dari segala jenis pada dasarnya
mengolah datanya dengan cara yang sama. Perusahaan akutansi, seperti Arthur
Andersen dan Price Waterhouse melakukan audit buku besar perusahaannya secara
berkala untuk memastikan apakah mereka telah mengikuti prosedur yang tepat.
3.
Mendapatkan data yang lengkap.
Karena record pengolahan data menggabarkan aktivitas perusahaan secara lengkap,
maka ia akan menjadi alat untuk merekonstruksi kembali tindakan dan transaksi
tersebut secara urut suatu saat jika record tersebut diperlukan. Kronologi
semacam itu disebut dengan audit trail.
4.
Mempunyai focus historisa yang palin
utama. Data yang dikumpulkan oleh sistem pengolahan data biasanya menggambarkan
apa yang terjadi di masa lalu. Hal inilah yang terjadi pada suatu perusahaan
yang menggunakan pengolahan batch. Dalam beberapa kasus, manajemen merasa bahwa
kebutuhan record akuntansi dengan batasan menit tidak bisa menjamin iritnya
pengeluaran pada sistem online. Namun demikian, sepanjang harga hardware terus
turun, akan lebih banyak perusahan yang menerapkan sistem pengolahan data untuk
merefleksikan aktivitas pada saat itu maupun aktivitas yang telah lalu.
5.
Memberikan informasi pemecahan
masalah minimal. Sistemn pengolahan data menghasilkan beberapa output informasi
untuk manajer perusahaan. Laporan akuntansi standart, seperti income statement
dan balance sheet merupakan contohnya. Namun demikian output informasi bukanlah
merupakan tujuan utama dari sistem pengolahan data, tidak seperti halnya dengan
area aplikasi lain. Mengingat garis yang memisahkan dengan aplikasi lain
seringkali bersifat tidak jelas, maka pengolahan data dapat dibedakan dengan
adanya sifat diatas tersebut.
Daftar
Pustaka :
0 komentar:
Posting Komentar